KISAH
SEEKOR ANAK ELANG
Pada suatu hari, ada sebuah sarang
elang yang berada di lereng bukit, pada sarang tersebut terdapat 5 butir telur
elang yang sedang di erami oleh induknya. Akan tetapi pada suatu hari telah
terjadi gempa kecil yang terjadi di lereng bukit tersebut, hal tersebut
menyebabkan 1 butir telur atau salah satu butir telur tersebut terpental dari
sarangnya dan terjatuh menggelinding ke bawah. Telur tersebut cukup kuat
sehingga tidak pecah ketika menggelinding kebawah, Beruntungnya ketika
bergelinding kebawah, telur tersebut justru masuk kedalam sebuah sangkar ayam.
Di dalam sangkar tersebut terdapat seekor ayam betina yang sedang mengerami
telur telurnya. Melihat ada sebutir telur didekatnya ayam betina itu justru
berfikir kalau telur itu adalah salah satu telur ayam miliknya, sehingga dia
memasukkan telur tersebut dan mengeraminya bersamaan dengan telur-telur dia
yang lainnya.
Beberapa hari kemudian menetaslah
satu persatu telur telur yang dikerami oleh induk ayam betina tersebut. Diantara
anak anak ayam yang baru saja menetas ada satu ekor yang berbeda diantara anak-anak ayam yang lainnya. Satu ekor tersebut ialah seekor anak elang yang telah
terpisah dengan dari induknya semasa dia masih sebuah telur dan kemudian dia
dikerami oleh ayam betina. Kita ia terlahir di lingkungan keluarga ayam. Lama
kemudian Elang kecil itu, tumbuh bersama anak-anak ayam lainnya. Si Elang kecil
itupun percaya bahwa ia adalah seekor anak ayam. Ia juga mencintai sangkar dan
induk ayam, namun ada keinginan lain di hati kecilnya.
Suatu ketika, elang kecil itu
melihat elang-elang besar yang sedang mengepakkan sayapnya yang indah di
angkasa. Ia kagum sekali dengan kegagahan mereka.“Andai aku dapat terbang
seperti burung burung itu.” –ucapnya sambil menatap langit. Mendengar ucapan
elang itu, anak anak ayam tertawa sambil meledek si elang kecil itu. “Hahaha... kamu jangan bermimpi untuk bisa terbang seperti mereka, Kamu itu seekor ayam,
dan ayam tidak akan bisa terbang seperti burung-burung itu!” –ucap anak ayam. anak-anak ayam tersebut terus menertawakan si elang kecil itu, tapi si elang itu
tetap saja menatap ke arah langit memandangi kekaguman burung-burung elang yang
terbang dengan gagah.
Setiap hari si elang kecil itu
terus memandangi dan melihat burung burung elang yang sedang terbang dengan
gagahnya dan ia terus berandai andai untuk bisa terbang tinggi seperti burung-burung
itu, tapi setiap hari juga dia selalu di ejek dengan keluarga ayamnya. Karena
setiap hari dia selalu di ejek oleh anak-anak ayam serta di nasehati oleh induk
ayam bahwa dia hanya seekor ayam yang tidak mungkin bisa terbang membuat si
anak elang kecil tersebut menjadi pesimis akan mimpinya tersebut. Dengan
banyaknya ejekan dan nasihat yang sering dia dengarkan membuat si elang
tersebut menghentikan dan melupakan mimpinya dan hidup seperti layaknya ayam
biasa. Setelah sekian lama dia hidup menderita menjadi seekor ayam akhirnya
lama-kelamaan elang kecil tersebut mati.
Jangan Menyerah Untuk Menjadi Apa yang Kita Percayai
Cerita diatas hanyalah sebuah
cerita fiktif, dari cerita tersebut setidaknya ada beberapa hal yang dapat kita
pelajari dan ambil hikmahnya untuk kehidupan kita tentang pentingnya memiliki
mimpi dan jangan menyerah serta terus berusaha untuk mempercayai bahwa mimpi
kita akan dapat terkabul jika kita berusaha untuk berjuang menggapai mimpi
kita. Dari cerita diatas juga kita dapat melihat, andai saja jika elang
kecil itu mempercayai apa yang dia impikan tersebut (bisa terbang tinggi),
tentu saja dia akan mampu mewujudkan mimpinya dan terbang tinggi seperti
keluarga asli dia. Tapi dia tidak berani untuk mempercayai bahwa dia mampu
untuk mewujudkan mimpinya hanya karena mendengar ejekan dari keluarga ayamnya.
Memang kita tidak dapat memilih
siapa yang melahirkan kita, dan hidup dikeluarga apa ketika kita baru lahir.
tapi yang harus kita percayai bahwa, ketika kita dilahirkan di dunia ini, kita
terlahir dalam keadaan sama dengan bayi lainnya. Ketika orang lain bisa menjadi
sesuatu yang mereka impikan tentunya kita juga dapat mewujudkan mimpi kita
juga. Terkadang memang pada saat kita memiliki mimpi dan ingin berusaha
mewujudkan mimpi kita, selalu saja ada orang yang meremehkan mimpi kita dan
berfikir bahwa kita tidak akan bisa mewujukan mimpi kita.
Jangan menjadi elang kecil itu yang
takut mewujudkan mimpinya hanya karena mendapat ejekan dari orang lain. Selama
mimpimu itu tidak mengganggu dan merugikan orang lain, jangan pernah takut
untuk gagal. Selalu ada pro dan kontra dalam setiap tindakan. Tapi dengan
kepercayaan yang kita miliki dan kerja keras, apapun mimpi kita pasti akan
terkabulkan.
Kita akan menjadi apa yang kita
percayai dan kita impikan jika kita mau berusaha dan berkerja keras untuk
mewujukan mimpi itu. Jangan takut gagal jangan takut akan hinaan orang lain,
selama itu tidak merugikan orang lain, lakukanlah dan gapai lah mimpi yang kita
percayai bahwa kita mampu melakukannya, karena mimpi yang dapat terwujud ialah
mimpi yang kita yakini bahwa kita dapat mewujudkannya.
Sumber: http://www.sipolos.com/menjadi-apa-yang-kita-percayai/
0 komentar:
Posting Komentar