BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pekerjaan memiliki peran yang sangat besar dalam
memenuhi kebutuhan hidup manusia, terutama kebutuhan ekonomis, sosial, dan
psikologis. Secara ekonomis orang yang bekerja akan memperoleh penghasilan/uang
yang bisa digunakan untuk membeli barang dan jasa guna mencukupi kebutuhan
hidup sehari-hari.
Secara sosial orang yang bekerja mendapat status sosial yang lebih terhormat dan dihargai daripada
orang yang tidak bekerja. Pekerjaan seseorang secara psikologis juga dapat
meningkatkan harga diri dan potensi diri. Setiap individu dapat
mengaktualisasikan kompetensi dirinya melalui pekerjaan yang dimilikinya. Hal
ini menyatakan bahwa pekerjaan juga berfungsi sebagai wahana pengaktualisasi
potensi setiap individu.
Pekerjaan tidak serta
merta merupakan karir. Kata pekerjaan (work, job, employment) menunjuk
pada setiap kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa sedangkan kata karir (career)
lebih menunjuk pada pekerjaan atau jabatan yang ditekuni dan diyakini sebagai
panggilan hidup, yang meresapi seluruh alam pikiran dan perasaan seseorang,
serta mewarnai seluruh gaya hidupnya. Maka dari itu pemilihan karir lebih
memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang daripada kalau sekedar
mendapat pekerjaan yang sifatnya sementara waktu.
Mengingat betapa
pentingnya masalah karir dalam kehidupan manusia, maka sejak dini anak perlu
dipersiapkan dan dibantu untuk merencanakan hari depan yang lebih cerah, dengan
cara memberikan pendidikan dan bimbingan karir yang berkelanjutan.
Sejalan dengan tujuan Pendidikan Nasional (UU
No. 20 Tahun 2003) setiap satuan pendidikan tidak hanya memberikan pembekalan
ilmu pengetahuan dan teknologi (perkembangan aspek kognitif) namun juga
memfasilitasi perkembangan peserta didik secara optimal. Upaya untuk memberikan
pembekalan ilmu pengetahuan dan teknologi (perkembangan aspek kognitif)
merupakan wilayah garapan guru bidang studi. Sedangkan upaya untuk
memfasilitasi perkembangan peserta didik merupakan wilayah garapan bimbingan
dan konseling yang harus dilakukan secara proaktif dan berbasis data tentang
perkembangan peserta didik beserta faktor yang mempengaruhinya.
Bimbingan karir di
sekolah dasar tidak dimaksudkan untuk mengarahkan anak melakukan pilihan-pilihan
prematur. Namun fokusnya kesadaran akan pilihan-pilihan yang bakal tersedia,
cara-cara mengantisipasi dan merencanakannya, serta hubungannya dengan
ciri-ciri pribadi. Banyak murid yang perlu mengetahui bahwa mereka akan
mempunyai kesempatan untuk memilih dan kompetensi untuk melaksanakannya.
Murid-murid ini juga perlu menyadarinya, bagaimana mereka berubah, dan
bagaimana mereka dapat menggunakan pengalaman-pengalaman sekolah untuk
menjelajah dan bersiap guna menyongsong masa depan .
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang masalah di atas, penyusun merumuskan rumusan masalah sebagai berikut:
1.
Apa pengertian
bimbingan karir di SD secara komperhensif?
2.
Apa
tujuan dan prinsip-prinsip bimbingan karir bagi murid
SD?
3.
Apa
saja contoh-contoh konkrit dalam pelaksanaan bimbingan karir di SD?
4.
Bagaimana
tahapan dan karateristik bimbingan karir secara komperhensif?
5.
Bagaimana
strategi dan teknik perencanaan serta pelaksanaan
bimbingan karir di SD?
1.3
Tujuan
Berdasarkan rumusan
masalah diatas, penulis memiliki tujuan pembuatan makalah sebagai berikut:
1. Memiliki
pemahaman yang koseptual tentang pengertian bimbingan karir di SD secara
komperhensif.
2.
Memperoleh
kejelasan akan tujuan dan prinsip-prinsip
bimbingan karir di SD.
3.
Untuk
mengetahui contoh-contoh konkrit dalam pelaksanaan bimbingan karir di SD.
4.
Mampu
menjelaskan tentang tahapan dan karateristik bimbingan karir secara
komperhensif
5. Memiliki
pemahaman dan kemampuan untuk merencanakan serta melaksanakan strategi dan teknik
bimbingan karir di SD.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Bimbingan Karir di SD Secara
Komperhensif
Dalam bidang
bimbingan dan konseling, kita pasti menjumpai bimbingan karir. Dibawah ini akan
ada penjelasan mengenai apa itu bimbingan karir. Pengertian bimbingan karir
menurut para ahli adalah sebagai berikut:
a.
Menurut Winkel (2005:114)
Bimbingan karir
adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja, dalam memilih
lapangan kerja atau jabatan /profesi tertentu serta membekali diri supaya siap
memangku jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari
lapangan pekerjaan yang dimasuki. Bimbingan karir juga dapat dipakai sebagai
sarana pemenuhan kebutuhan perkembangan peserta didik yang harus dilihat
sebagai bagaian integral dari program pendidikan yang diintegrasikan dalam
setiap pengalaman belajar bidang studi.
b.
Menurut Marsudi (2003:113)
Bimbingan karir
adalah suatu perangkat, lebih tepatnya suatu program yang sistematik, proses,
teknik, atau layanan yang dimaksudkan untuk membantu individu memahami dan
berbuat atas dasar pengenalan diri dan pengenalan kesempatan-kesempatan dalam
pekerjaan, pendidikan, dan waktu luang, serta mengembangkan keterampilan-keterampilan
mengambil keputusan sehingga yang bersangkutan dapat menciptakan dan mengelola
perkembangan karirnya.
c.
Menurut National Vocational Guidance Association
(NVGA) pada tahun 1973
Bimbingan karir
diartikan sebagai proses membantu dalam memilih pekerjaan, mempersiapkan,
memasuki dan memperoleh kemajuan di dalamnya (Herr and Cramer, 1979: 6).
d.
Menurut Rochman Natawidjaja (1990: 1)
Bimbingan karir
adalah suatu proses membantu seseorang untuk mengerti dan menerima gambaran
tentang diri pribadinya dan gambaran tentang dunia kerja di luar dirinya,
mempertemukan gambaran diri tersebut dengan dunia kerja itu untuk pada akhirnya
dapat memilih bidang pekejaan, memasukinya dan membina karier dalam bidang
tersebut.
e.
Menurut Mohamad Surya (1988:31)
Bimbingan karir
merupakan salah satu jenis bimbingan yang berusaha membantu individu dalam
memecahkan masalah karier, untuk memperoleh penyesuaian diri yang
sebaik-baiknya antara kemampuan dengan lingkungan hidupnya, memperoleh
keberhasilan dan perwujudan diri dalam perjalanan hidupnya.
Secara
umum bimbingan karir diartikan sebagai upaya bantuan kepada individu dalam
mendorong dan memberikan kemudahan perkembangan karir dalam kehidupannya.
Bantuan tersebut mencakup perencanaan karir, pengambilan keputusan dan
penyesuaian pekerjaan.
2.2
Tujuan dan Prinsip-prinsip
Bimbingan Karir Bagi Murid SD
2.2.1 Tujuan Bimbingan karir di SD
Sekolah merupakan jalur pendidikan formal
yang berfungsi sebagai wahana siswa untuk mengembangkan potensinya semaksimal
mungkin. Sekolah juga diharapkan dapat memfasilitasi pengembangan bakat
minat dan kepribadian siswa, tidak terkecuali pada pendidikan dasar yang
diharapkan dapat berfungsi sesuai dengan tingkat perkembangan dan
karakterisitik siswa yang selaras dengan perkembangan ilmu pengetahuan maupun
kemajuan teknologi, sehingga anak dengan cepat dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungan, baik lingkungan rumah, sekolah maupun lingkungan masyarakat.
Di era globalisasi ini makin banyak peluang dan
tantangan untuk dikenalkan pada anak dalam pendidikan anak bahwa profesi
pekerjaan yang ada saat ini beragam, sehingga anak perlu mengetahui
banyak karir yang sesuai dengan minat, bakat dan kemampuan individu. Tidak
seperti apa yang terjadi selama ini bahwa anak hanya mengenal beberapa jenis
karir yang menjadi favorit anak sekolah dasar, yang kemungkinan besar
dikarenakan doktrin orang tua sehingga yang dikenalkan hanya profesi
strategis yang dianggap oleh orang tua sebagai suatu profesi penghasil uang
(anggapan orang tua) tanpa memikirikan berapa biaya yang harus dikeluarkan
nantinya ataupun kemampuannya.
Untuk menghindari kesalahan dalam pemilihan
karir, maka karir yang akan diperoleh anak harus sudah dikenalkan mulai kecil,
sehingga karir tidak lagi hanya sebuah pekerjaan, tetapi seseorang dalam
memilih dan menentukan karir adalah untuk kepuasan hidupnya dan untuk
berlangsung sepanjang hidupnya. Dengan dikenalkannya beragam karir yang ada di
sekitar anak, anak jadi lebih bisa berfikir menyebar dan bisa lebih memilih
sesuai dengan pilihannya. Oleh karena itu bimbingan karir perlu dikenalkan
sejak usia sekolah dasar (SD) mengingat peluang dan tantangan yang akan
dihadapi peserta didik nantinya lebih kompleks dari saat ini .
Bimbingan karir sifatnya sangat kompleks, dan
kompleksitas. Bimbingan karir tidak hanya berkaitan dengan seleksi dan
penempatan, akan tetapi menyangkut karakteristik dan pribadi individu
beserta kondisi lingkungan yang senantiasa keberadaannya beriringan dengan
kehidupan manusia. Dalam bimbingan belajar, pribadi, maupun sosial akan
mendukung perkembangan karir peserta didik.
Tujuan layanan
bimbingan karir di SD secara operasional adalah:
a. Mengenal
macam-macam dan ciri-ciri dari berbagai jenis pekerjaan yang ada.
b. Merencanakan
masa depan.
c. Membantu
arah pekerjaan.
d. Menyesuaikan
keterampilan, kemampuan dan minat dengan jenis pekerjaan.
e. Membantu
mencapai cita-cita (Depdikbud 1994).
Peters dan Shetzer
(1974:267) mengemukakan bahwa tujuan bimbingan karir adalah membantu siswa
dengan cara yang sistematis dan terlibat dalam perkembangan karir. Guru
pembimbing hendaknya dapat membantu siswa merencanakan karirnya sesuai dengan
kemampuan, bakat dan minat yang dimilikinya. Sedangkan Popon Syarif Arifin
(dalam Aryatmi Siswohardjono, 1990:457) mengemukakan bahwa bimbingan karir
bertujuan untuk membantu anak dalam rnengembangkan dirinya secara optimal
sehingga dapat merencanakan pencapaian pekerjaan sebagai landasan karirnya yang
sesuai dengan kemampuannya. Moh. Surya (1988.14) menyatakan bahwa tujuan
bimbingan karir adalah membantu individu memperoleh kompetensi yang diperlukan
agar dapat menentukan perjalanan hidupnya dan mengembangkan karir kearah yang
dipilihnya secara optimal.
2.2.2 Prinsip-Prinsip
Bimbingan Karir di SD
Bimbingan
karir dalam menjalankannya membutuhkan prinsip-prinsip dasar supaya tidak
melenceng dari tujuan utama yang menjadi sebuah targetan layanan bimbingan
karir, secara umum prinsip-prinsip bimbingan karir di Sekolah Dasar adalah
sebagai berikut :
1.
Seluruh siswa memiliki kesempatan yang sama
untuk mengembangkan dirinya dalam pencapaian karirnya secara tepat.
2. Setiap siswa harus memahami bahwa karir itu
adalah sebagai suatu jalan hidup, dan pendidikan adalah sebagai persiapan dalam
hidup.
3. Siswa hendaknya dibantu dalam mengembangkan
pemahaman yang cukup memadahi terhadap diri sendiri dan kaitannya dengan
perkembangan sosial pribadi dan perencanaan pendidikan karir.
4. Siswa secara keseluruhan hendaknya dibantu
untuk memperoleh pemahaman tentang hubungan antara pendidikannya dan karirnya.
5. Setiap siswa hendaknya memilih kesempatan
untuk menguji konsep, berbagai peranan dan keterampilannya guna mengembangkan
nilai-nilai dan norma-norma yang memiliki aplikasi bagi karir di masa depannya.
7. Program bimbingan karir di sekolah hendaknya
berpusat di kelas, dengan koordinasi oleh pembimbing, disertai partisipasi
orang tua dan kontribusi masyarakat.
Dari
beberapa prinsip yang terdapat dalam bimbingan karir tersebut dapat disimpulkan
bahwa, bimbingan karir dalam pelaksanaannya memiliki pedoman yang umum dan
jelas dalam memberikan pelayanan kepada siswanya dalam mendeteksi diri,
memberikan layanan tentang karakteristik dunia kerja sehingga mampu menciptakan
kemandirian siswa dalam menentukan arah pilih karir yang sesuai dengan keadaan
dirinya, agar mampu mencapai kebahagiaan hidup dimasa depan karirnya.
2.3
Contoh-contoh Konkrit dalam Pelaksanaan
Bimbingan Karir di SD
Bimbingan karir di
sekolah diarahkan untuk menumbuhkan kesadaran dan pemahaman peserta didik akan
ragam kegiatan dan pekerjaan di dunia sekitarnya, pengembangan sikap positif
terhadap semua jenis pekerjaan dan orang lain, dan mengembangkan kebiasaan
hidup yang positif. Bimbingan karir di sekolah dasar juga terkait erat dengan
upaya membantu peserta didik memahami apa yang disukai dan tidak disukai,
kecakapan diri, disiplin, mengontrol kegiatan sendiri.
Contoh bimbingan karir pada anak sekolah dasar yang masih duduk di bangku kelas 1 sampai 4 yakni diberikan materi mengenai gambaran tentang perlunya bekerja untuk mencari nafkah, kemudian penghargaan terhadap segala jenis pekerjaan serta tentang gambaran orang yang rajin bekerja dan hasil-hasil yang mereka peroleh setelah bekerja. Dari materi tersebut maka peserta didik akan memperoleh pemahaman awal tentang perlunya memperoleh penghasilan dan pengembangan karir serta memperoleh pemahaman awal tentang informasi sederhana di dunia pekerjaan dan usaha-usahanya untuk memperoleh penghasilan (untuk pekerjaan-pekerjaan sederhana yang terdapat di lingkungan para siswa) sedangkan contoh konkrit pada anak sekolah dasar yang sudah duduk dikelas 5 dan kelas 6 akan diberikan pemantapan materi serta pemahaman mendalam tentang materi berbagai jenis pekerjaan dan upaya memperoleh penghasilannya serta kemampuan khusus untuk pekerjaan tertentu “apakah siswa dapat dimungkinkan memiliki kemampuan itu?”, dan materi tentang sekolah lanjutan yang berkaitan dengan cita-cita pekerjaan atau karier peserta didik.
Dengan adanya layanan bimbingan karir, individu akan mampu menentukan dan mengambil keputusan secara tepat dan bertanggung jawab dengan keputusan yang diambilnya sehingga mereka mampu mewujudkan dirinya secara bermakna. Contoh konkritnya sebagai berikut: Seorang guru dapat memberikan pembelajaran bimbingan karir dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, di dalam mata pelajaran tersebut guru bisa memberikan informasi mengenai gambaran berbagai macam pekerjaan yang ada di sekitar lingkungan peserta didik. Kemudian, sang guru dapat mengajak peserta didik untuk menggambarkan pekerjaan yang dijalani ayahnya sekarang, saat itu juga siswa diajak untuk mengamati dan menceritakannya. Selanjutnya, sang guru akan mengamati potensi yang dimiliki murid baik secara kognitif maupun psikomotorik (secara individu). Dan guru akan memberikan arahan agar peserta didik bisa menentukan dan mengambil keputusan mengenai cita-cita yang diinginkannya berdasarkan kemampuan serta minat yang dimiliki peserta didik secara individu. Namun masalah bimbingan karir yang terjadi pada siswa sekolah dasar biasanya adalah:
Contoh bimbingan karir pada anak sekolah dasar yang masih duduk di bangku kelas 1 sampai 4 yakni diberikan materi mengenai gambaran tentang perlunya bekerja untuk mencari nafkah, kemudian penghargaan terhadap segala jenis pekerjaan serta tentang gambaran orang yang rajin bekerja dan hasil-hasil yang mereka peroleh setelah bekerja. Dari materi tersebut maka peserta didik akan memperoleh pemahaman awal tentang perlunya memperoleh penghasilan dan pengembangan karir serta memperoleh pemahaman awal tentang informasi sederhana di dunia pekerjaan dan usaha-usahanya untuk memperoleh penghasilan (untuk pekerjaan-pekerjaan sederhana yang terdapat di lingkungan para siswa) sedangkan contoh konkrit pada anak sekolah dasar yang sudah duduk dikelas 5 dan kelas 6 akan diberikan pemantapan materi serta pemahaman mendalam tentang materi berbagai jenis pekerjaan dan upaya memperoleh penghasilannya serta kemampuan khusus untuk pekerjaan tertentu “apakah siswa dapat dimungkinkan memiliki kemampuan itu?”, dan materi tentang sekolah lanjutan yang berkaitan dengan cita-cita pekerjaan atau karier peserta didik.
Dengan adanya layanan bimbingan karir, individu akan mampu menentukan dan mengambil keputusan secara tepat dan bertanggung jawab dengan keputusan yang diambilnya sehingga mereka mampu mewujudkan dirinya secara bermakna. Contoh konkritnya sebagai berikut: Seorang guru dapat memberikan pembelajaran bimbingan karir dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, di dalam mata pelajaran tersebut guru bisa memberikan informasi mengenai gambaran berbagai macam pekerjaan yang ada di sekitar lingkungan peserta didik. Kemudian, sang guru dapat mengajak peserta didik untuk menggambarkan pekerjaan yang dijalani ayahnya sekarang, saat itu juga siswa diajak untuk mengamati dan menceritakannya. Selanjutnya, sang guru akan mengamati potensi yang dimiliki murid baik secara kognitif maupun psikomotorik (secara individu). Dan guru akan memberikan arahan agar peserta didik bisa menentukan dan mengambil keputusan mengenai cita-cita yang diinginkannya berdasarkan kemampuan serta minat yang dimiliki peserta didik secara individu. Namun masalah bimbingan karir yang terjadi pada siswa sekolah dasar biasanya adalah:
1. Siswa SD selalu berpikir untuk masa depan
(membayangkan dirinya akan menjadi apa) namun belum mencapai tahap yang
realistis.
2. Siswa SD mempunyai cita-cita yang tinggi namun belum
mengerti apakah itu sesuai dengan kemampuan para siswa.
2.4
Tahapan dan Karateristik Bimbingan Karir
Secara Komperhensif
2.4.1 Tahap Perkembangan Karir
Menurut Ginzberg, Ginsburg, Axelrad, dan Herma (1951)
perkembangan karier dibagi menjadi 3 (tiga) tahap pokok, yaitu:
Tahap Fantasi : 0 – 11 tahun
(masa Sekolah Dasar)
Tahap Tentatif : 12 – 18
tahun (masa Sekolah Menengah)
Tahap Realistis : 19 – 25
tahun (masa Perguruan Tinggi)
Pada tahap fantasi, anak
sering kali menyebutkan cita-cita mereka kelak kalau sudah besar, misalnya
ingin menjadi dokter, ingin menjadi petani, pilot, guru, tentara, dll. Mereka
juga senang bermain peran (misalnya bermain dokter-dokteran, bermain jadi guru,
bermain jadi polisi, dll) sesuai dengan peran-peran yang mereka lihat di
lingkungan mereka. Jabatan atau pekerjaan yang mereka inginkan atau perankan
pada umumnya masih sangat dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya dari TV, video,
majalah, atau tontonan maupun tokoh-tokoh yang pernah melintas dalam kehidupan
mereka. Maka tidak mengherankan jika pekerjaan ataupun jabatan yang mereka
sebut masih jauh dari pertimbangan rasional maupun moral. Mereka memang asal
sebut saja pekerjaan yang dirasa menarik saat itu. Dalam hal ini orang tua dan
pendidik tidak perlu cemas atau pun gelisah jika suatu ketika anak ternyata
menyebut atau menginginkan pekerjaan yang jauh dari harapan orang tua atau pun
pendidik. Dalam tahap ini anak belum mampu memilih jenis pekerjaan/jabatan
secara rasional dan obyektif, karena mereka belum mengetahui bakat, minat, dan
potensi mereka yang sebenarnya. Mereka sekedar berfantasi saja secara bebas,
yang sifatnya sama sekali tidak mengikat.
Tahap tentatif dibagi menjadi 4 (empat) sub tahap, yakni: (1) sub tahap Minat (Interest); (2) sub tahap Kapasitas (Capacity); (3) sub tahap Nilai (Values) dan (4) sub tahap Transisi (Transition). Pada tahap tentatif anak mulai menyadari bahwa mereka memiliki minat dan kemampuan yang berbeda satu sama lain. Ada yang lebih berminat di bidang seni, sedangkan yang lain lebih berminat di bidang olah raga. Demikian juga mereka mulai sadar bahwa kemampuan mereka juga berbeda satu sama lain.
Tahap tentatif dibagi menjadi 4 (empat) sub tahap, yakni: (1) sub tahap Minat (Interest); (2) sub tahap Kapasitas (Capacity); (3) sub tahap Nilai (Values) dan (4) sub tahap Transisi (Transition). Pada tahap tentatif anak mulai menyadari bahwa mereka memiliki minat dan kemampuan yang berbeda satu sama lain. Ada yang lebih berminat di bidang seni, sedangkan yang lain lebih berminat di bidang olah raga. Demikian juga mereka mulai sadar bahwa kemampuan mereka juga berbeda satu sama lain.
Tahap Realistis ini berkisar >19
tahun atau usia saat perkuliahan atau bekerja. Masa ini bertahap meliputi
eksplorasi, kristalisasi, dan spesifikasi. Selama masa realistik anak melakukan eksplorasi dan
dengan menyatukan faktor internal dan eksternal, anak memasuki masa
kristalisasi dimana anak harus sudah mengambil keputusan, selanjutnya anak
memasuki masa spesifikasi yaitu mengambil keputusan yang khusus (spesifik)
misalnya dibidang pendidikan, pekerjaan guru, guru SMP, guru SD atau bidang
lain misal dokter, perawat, akuntan dan lain sebagainya. Pada tahap ini konselor dapat
membantu melalui layanan bimbingan karir agar dapat memahami potensi, bakat
serta minat yang dimiliki untuk disesuaikan dengan pilihan karirnya.
2.4.2 Kakteristik Perkembangan Karir
Semua aspek perkembangan manusia (sosial, fisik,
emosi dan pendidikan) saling berkaitan, tak terkecuali perkembangan
karir. Perkembangan karir merupakan bagian dari perkembangan manusia,
karena:
a. Perkembangan terjadi sepanjang hidup manusia. Hal ini
dapat digambarkan dalam batas-batas kematangan yang merujuk kepada tahap perkembangan
yang dicapai.
b.
Perkembangan individu dipengaruhi oleh faktor
pembawaan dan lingkungan
Hal tersebut berarti
bahwa faktor psikologis, sosiologis, pendidikan, ekonomis dan fisik berpengaruh
terhadap perkembangan individu.
c. Perkembangan adalah proses yang kontinu. Perkembangan
individu dapat dibantu melalui intervensi seawal mungkin dan berlangsung
sepanjang hidup. Ini berarti bahwa program yang hanya berpusat pada tahap
perkembangan tertentu akan mengurangi efektivitas perkembangan. Sekalipun
perkembangan itu kontinu, ada aspek-aspek yang dominan dalam berbagai periode
perkembangan.
d. Perkembangan individu mencakup diferensi dan integrasi
konsep diri dan persepsi tentang dunianya. Strategi intervensi harus
dirancang untuk membantu individu pada saat berada dalam kematangan normal dari
pada intervensi yang bersifat remedial. Program intervensi termasuk bimbingan
karir harus meperhatikan keragaman individual tersebut.
2.5
Strategi dan Teknik Perencanaan Serta Pelaksanaan
Bimbingan Karir di SD
Strategi bimbingan karir pada dasarnya adalah serangkaian sistem yang
juga merupakan pola umum perbuatan dalam wujud hubungan bantuan. Jelas hubungan
bantuan tersebut dengan adanya yang dibantu dan yang membantu dalam artian
kebersediaan dan berupaya menciptakan suatu cara yang tepat untuk memfasilitasi
yang dibantu dalam perkembangan. Jika dikaitkan dengan peserta didik adalah
sebagai pelaku karir yang kemudian terbantu dalam pembuatan dan melaksanakan
atau pelaksanaan rencana, penilaian diri dan lingkungannya yang berujung pada
kesuksesan perjalanan hidup yang bermakna horizontal (bagi sesamanya) dan
vertical (untuk Tuhannya). Dari pemaknaan strategi bimbingan karir tersebut
diatas dapat dipahami bahwasannya setiap strategi bersifat situasional atau
dalam penggunaannya bergantung pada sasaran strategi, perilaku peserta didik
yang akan dikembangkan. Begitupun dengan strategi bimbingan karir yang juga
mempunyai sebuah sasaran yakni sasaran diri (baik dari segi karakter maupun
psiko-fisiknya) sasaran nilai-nilai, sasaran permasalahan, sasaran perencanaan
dan keputusan karir.
Bimbingan karir di sekolah dasar dapat
dilaksanakan dengan berbagai teknik seperti: terpadu dalam KBM, paket bimbingan
karir, pengamatan, bacaan dan narasumber.
1.
Terpadu dalam KBM
Teknik ini merupakan
teknik yang paling memungkinkan mengingat
pelaksana bimbingan di SD adalah guru. Dalam teknik terpadu, guru
hendaknya meneliti materi kurikulum yang dapat disisipi bimbingan karir.
2.
Paket bimbingan karir
Pada pola paket
bimbingan karir ini ada empat paket terdiri dari satu topic dan sub topic
pembahasan, diantaranya adalah paket satu tentang pemahaman diri (terdiri sub
topic bakat, minat, keadaan fisik, keadaan social, ekonomi dan budaya serta
cita-cita), paket dua tentang pemahaman lingkungan terdiri sub topic untuk klas
1-2 yakni kemungkinan jabatan dan informasi janatan serta informasi pekerjaan,
untuk klas 3-4 terdapat sub topic pengantar pemahaman lingkungan, informasi
jabatan dan wiraswasta, klas 5 terdapat sub topic informasi pendidikan dan
pembangunan kemungkinan jabatan dan wiraswasta, peket tiga tentang hambatan dan
cara mengatasinya yang terdiri sub topic prasangka, hambatan dari diri sendiri
dan hambatan dari luar, paket empat tentang perencanaan masa depani
dengan sub topic informasi diri dan lingkungan, cita-cita dan gaya hidup serta
rencana untuk masa depan.
3.
Bacaan
Dalam hal ini siswa disuruh untuk membaca
riwayat hidup orang-orang yang berhasil. Selain dalam buku riwayat hidup,
informasi jabatan dapat diperkaya dengan membaca sumber-sumber bacaan seperti
surat kabar, majalah, media elektronik, dll.
4.
Narasumber
Wawasan murid tentang dunia pekerjaan dapat pula
diperoleh dengan mendatangkan narasumber ke sekolah untuk berdialog dengan
anak-anak. Dapat pula ditugaskan untuk berdialog dengan orang tua
masing-masing.
5.
Pengamatan
Dalam hal ini siswa dapat diajak jalan-jalan
menuju suatu tempat, kemudian di sepanjang jalan mereka diminta mengadakan
pengamatan tentang jenis-jenis pekerjaan apa saja yang yang ditemukan (realita).
6.
Cerita
Murid usia SD sangat menyenangi cerita, oleh
karena itu guru dapat saja melaksanakan bimbingan karir melalui cerita.
Akan sangat terkesan jika tokoh-tokoh dalam cerita divisualisasikan melalui
boneka, atau media gambar.
7.
Permainan
Terpadu
Dengan mengaitkan permainan dengan materi bimbingan karir yang juga
memilih permainan yang mencerminkan kelima permainan kelompok terpadu, yaitu:
permainan ekspresi dan proyeksi diri, eksplorasi dan identifikasi lingkungan,
diskusi isu dan aturan serta analisis gaya hidup.
BAB 3
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Secara umum bimbingan karir diartikan sebagai upaya bantuan kepada individu dalam mendoro-ng dan memberikan kemudahan perkembangan karir dalam hidupnya.
Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Secara umum bimbingan karir diartikan sebagai upaya bantuan kepada individu dalam mendoro-ng dan memberikan kemudahan perkembangan karir dalam hidupnya.
2.
Bimbingan karir bertujuan untuk membantu anak dalam
rnengembangkan dirinya secara optimal sehingga dapat merencanakan pencapaian
pekerjaan sebagai landasan karirnya yang sesuai dengan kemampuannya. Selain
itu, bimbingan karir dalam pelaksanaannya memiliki
prinsip yang umum dan jelas dalam memberikan pelayanan kepada siswanya dalam
mendeteksi diri, memberikan layanan tentang karakteristik dunia kerja sehingga
mampu menciptakan kemandirian siswa dalam menentukan arah pilih karir yang
sesuai dengan keadaan dirinya, agar mampu mencapai kebahagiaan hidup dimasa
depan karirnya.
3. Contoh bimbingan karir pada anak sekolah dasar yang
masih duduk di bangku kelas 1 sampai 4 yakni diberikan materi mengenai gambaran
tentang perlunya bekerja untuk mencari nafkah, kemudian penghargaan terhadap
segala jenis pekerjaan serta tentang gambaran orang yang rajin bekerja dan
hasil-hasil yang mereka peroleh setelah bekerja. Sedangkan contoh konkrit pada anak sekolah dasar yang
sudah duduk dikelas 5 dan kelas 6 akan diberikan pemantapan materi serta
pemahaman mendalam tentang materi berbagai jenis pekerjaan dan upaya memperoleh
penghasilannya serta kemampuan khusus untuk pekerjaan tertentu “apakah siswa
dapat dimungkinkan memiliki kemampuan itu?”, dan materi tentang sekolah
lanjutan yang berkaitan dengan cita-cita pekerjaan atau karier peserta didik.
4. Perkembangan karier dibagi menjadi 3 (tiga) tahap pokok,
yaitu:
Tahap Fantasi : 0 – 11 tahun
(masa Sekolah Dasar)
Tahap Tentatif : 12 – 18
tahun (masa Sekolah Menengah)
Tahap Realistis : 19 – 25
tahun (masa Perguruan Tinggi)
5. Strategi
bimbingan karir pada dasarnya adalah serangkaian sistem yang juga merupakan
pola umum perbuatan dalam wujud hubungan bantuan.
DAFTAR PUSTAKA
Pratiwi, Ayu Ningrat. 2010. Bimbingan Karir di SD. Online
http://ayuningratpratiwi.blogspot.co.id/2014/06/contoh-makalah-bk-sd-bimbingan-karir-di.html,
diakses pada tanggal 22 November 2015
.... 2010. Perencanaan Karir Sejak Dini.
Online
http://bruderfic.or.id/h-62/perencanaan-karier-sejak-dini.html,
diakses pada tanggal 22 November 2015
Masda,
Huda. 2010. Bimbingan Karir di SD. Online
http://miftakhulhuda64.blogspot.co.id/2012/12/makalah-bimbingan-konselingbimbingan.html,
diakses pada tanggal 22 November 2015
....
2013. Makna dan Pelaksanaan Bimbingan Karir. Online
http://warnaa-warnii.blogspot.co.id/2013/01/makna-dan-pelaksanaan-bimbingan-kerier.html, diakses pada tanggal 22 November 2015
Huda,
Fahmi Nuzulul. Bimbingan dan Konseling. Online
http://faanuzululhuda.blogspot.co.id/2013/03/teori-perkembangan-ginzberg.html, diakses pada tanggal 22 November 2015
Bimbingan Karir di SD |
0 komentar:
Posting Komentar