Kamis, 05 Mei 2016

Bimbingan Karir di SD

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang
Pekerjaan memiliki peran yang sangat besar dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia, terutama kebutuhan ekonomis, sosial, dan psikologis. Secara ekonomis orang yang bekerja akan memperoleh penghasilan/uang yang bisa digunakan untuk membeli barang dan jasa guna mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.
Secara sosial orang yang bekerja mendapat status sosial yang lebih terhormat dan dihargai daripada orang yang tidak bekerja. Pekerjaan seseorang secara psikologis juga dapat meningkatkan harga diri dan potensi diri. Setiap individu dapat mengaktualisasikan kompetensi dirinya melalui pekerjaan yang dimilikinya. Hal ini menyatakan bahwa pekerjaan juga berfungsi sebagai wahana pengaktualisasi potensi setiap individu.
Pekerjaan tidak serta merta merupakan karir. Kata pekerjaan (work, job, employment) menunjuk pada setiap kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa sedangkan kata karir (career) lebih menunjuk pada pekerjaan atau jabatan yang ditekuni dan diyakini sebagai panggilan hidup, yang meresapi seluruh alam pikiran dan perasaan seseorang, serta mewarnai seluruh gaya hidupnya. Maka dari itu pemilihan karir lebih memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang daripada kalau sekedar mendapat pekerjaan yang sifatnya sementara waktu.
Mengingat betapa pentingnya masalah karir dalam kehidupan manusia, maka sejak dini anak perlu dipersiapkan dan dibantu untuk merencanakan hari depan yang lebih cerah, dengan cara memberikan pendidikan dan bimbingan karir yang berkelanjutan.
Sejalan dengan tujuan Pendidikan Nasional (UU No. 20 Tahun 2003) setiap satuan pendidikan tidak hanya memberikan pembekalan ilmu pengetahuan dan teknologi (perkembangan aspek kognitif) namun juga memfasilitasi perkembangan peserta didik secara optimal. Upaya untuk memberikan pembekalan ilmu pengetahuan dan teknologi (perkembangan aspek kognitif) merupakan wilayah garapan guru bidang studi. Sedangkan upaya untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik merupakan wilayah garapan bimbingan dan konseling yang harus dilakukan secara proaktif dan berbasis data tentang perkembangan peserta didik beserta faktor yang mempengaruhinya.
Bimbingan karir di sekolah dasar tidak dimaksudkan untuk mengarahkan anak melakukan pilihan-pilihan prematur. Namun fokusnya kesadaran akan pilihan-pilihan yang bakal tersedia, cara-cara mengantisipasi dan merencanakannya, serta hubungannya dengan ciri-ciri pribadi. Banyak murid yang perlu mengetahui bahwa mereka akan mempunyai kesempatan untuk memilih dan kompetensi untuk melaksanakannya. Murid-murid ini juga perlu menyadarinya, bagaimana mereka berubah, dan bagaimana mereka dapat menggunakan pengalaman-pengalaman sekolah untuk menjelajah dan bersiap guna menyongsong masa depan .

1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penyusun merumuskan rumusan masalah sebagai berikut:
1.        Apa pengertian bimbingan karir di SD secara komperhensif?
2.        Apa tujuan dan prinsip-prinsip bimbingan karir bagi murid SD?
3.        Apa saja contoh-contoh konkrit dalam pelaksanaan bimbingan karir di SD?
4.        Bagaimana tahapan dan karateristik bimbingan karir secara komperhensif?
5.        Bagaimana strategi dan teknik  perencanaan serta pelaksanaan bimbingan karir di SD?

1.3    Tujuan
            Berdasarkan rumusan masalah diatas, penulis memiliki tujuan pembuatan makalah sebagai berikut:
1.  Memiliki pemahaman yang koseptual tentang pengertian bimbingan karir di SD secara komperhensif.
2.        Memperoleh kejelasan akan tujuan dan prinsip-prinsip bimbingan karir di SD.
3.        Untuk mengetahui contoh-contoh konkrit dalam pelaksanaan bimbingan karir di SD.
4.        Mampu menjelaskan tentang tahapan dan karateristik bimbingan karir secara komperhensif
5.   Memiliki pemahaman dan kemampuan untuk merencanakan serta melaksanakan strategi dan teknik bimbingan karir di SD.






BAB 2
PEMBAHASAN

2.1    Pengertian Bimbingan Karir di SD Secara Komperhensif
Dalam bidang bimbingan dan konseling, kita pasti menjumpai bimbingan karir. Dibawah ini akan ada penjelasan mengenai apa itu bimbingan karir. Pengertian bimbingan karir menurut para ahli adalah sebagai berikut:
a.         Menurut Winkel (2005:114)
Bimbingan karir adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja, dalam memilih lapangan kerja atau jabatan /profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapangan pekerjaan yang dimasuki. Bimbingan karir juga dapat dipakai sebagai sarana pemenuhan kebutuhan perkembangan peserta didik yang harus dilihat sebagai bagaian integral dari program pendidikan yang diintegrasikan dalam setiap pengalaman belajar bidang studi.
b.        Menurut Marsudi (2003:113)
Bimbingan karir adalah suatu perangkat, lebih tepatnya suatu program yang sistematik, proses, teknik, atau layanan yang dimaksudkan untuk membantu individu memahami dan berbuat atas dasar pengenalan diri dan pengenalan kesempatan-kesempatan dalam pekerjaan, pendidikan, dan waktu luang, serta mengembangkan keterampilan-keterampilan mengambil keputusan sehingga yang bersangkutan dapat menciptakan dan mengelola perkembangan karirnya.
c.         Menurut National Vocational Guidance Association (NVGA) pada tahun 1973
Bimbingan karir diartikan sebagai proses membantu dalam memilih pekerjaan, mempersiapkan, memasuki dan memperoleh kemajuan di dalamnya (Herr and Cramer, 1979: 6).
d.        Menurut Rochman Natawidjaja (1990: 1)
Bimbingan karir adalah suatu proses membantu seseorang untuk mengerti dan menerima gambaran tentang diri pribadinya dan gambaran tentang dunia kerja di luar dirinya, mempertemukan gambaran diri tersebut dengan dunia kerja itu untuk pada akhirnya dapat memilih bidang pekejaan, memasukinya dan membina karier dalam bidang tersebut.
e.         Menurut Mohamad Surya (1988:31)
Bimbingan karir merupakan salah satu jenis bimbingan yang berusaha membantu individu dalam memecahkan masalah karier, untuk memperoleh penyesuaian diri yang sebaik-baiknya antara kemampuan dengan lingkungan hidupnya, memperoleh keberhasilan dan perwujudan diri dalam perjalanan hidupnya.
     Secara umum bimbingan karir diartikan sebagai upaya bantuan kepada individu dalam mendorong dan memberikan kemudahan perkembangan karir dalam kehidupannya. Bantuan tersebut mencakup perencanaan karir, pengambilan keputusan dan penyesuaian pekerjaan.

2.2    Tujuan dan Prinsip-prinsip Bimbingan Karir Bagi Murid SD
2.2.1   Tujuan Bimbingan karir di SD
Sekolah  merupakan jalur pendidikan formal yang berfungsi sebagai wahana siswa untuk mengembangkan potensinya semaksimal mungkin. Sekolah juga diharapkan dapat memfasilitasi  pengembangan bakat  minat dan kepribadian siswa, tidak terkecuali pada pendidikan dasar yang diharapkan dapat berfungsi sesuai dengan tingkat perkembangan dan karakterisitik siswa yang selaras dengan perkembangan ilmu pengetahuan maupun kemajuan teknologi, sehingga anak dengan cepat dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan, baik lingkungan rumah, sekolah maupun lingkungan masyarakat.
Di era globalisasi ini makin banyak peluang dan tantangan untuk dikenalkan pada anak dalam pendidikan anak bahwa profesi pekerjaan yang ada saat ini beragam, sehingga anak perlu mengetahui  banyak karir yang sesuai dengan minat, bakat dan kemampuan individu. Tidak seperti apa yang terjadi selama ini bahwa anak hanya mengenal beberapa jenis karir yang menjadi favorit anak sekolah dasar, yang kemungkinan besar dikarenakan doktrin orang tua sehingga yang dikenalkan  hanya profesi strategis yang dianggap oleh orang tua sebagai suatu profesi penghasil uang (anggapan orang tua) tanpa memikirikan berapa biaya yang harus dikeluarkan nantinya ataupun kemampuannya.
Untuk menghindari kesalahan dalam pemilihan karir, maka karir yang akan diperoleh anak harus sudah dikenalkan mulai kecil, sehingga karir tidak lagi hanya sebuah pekerjaan, tetapi seseorang dalam memilih dan menentukan karir adalah untuk kepuasan hidupnya dan untuk berlangsung sepanjang hidupnya. Dengan dikenalkannya beragam karir yang ada di sekitar anak, anak jadi lebih bisa berfikir menyebar dan bisa lebih memilih sesuai dengan pilihannya. Oleh karena itu bimbingan karir perlu dikenalkan sejak usia sekolah dasar (SD) mengingat peluang dan tantangan yang akan dihadapi peserta didik nantinya lebih kompleks dari saat ini .
Bimbingan karir sifatnya sangat kompleks, dan kompleksitas. Bimbingan karir tidak hanya berkaitan dengan seleksi dan penempatan,  akan tetapi menyangkut karakteristik dan pribadi individu beserta kondisi lingkungan yang senantiasa keberadaannya beriringan dengan kehidupan manusia. Dalam bimbingan belajar, pribadi, maupun sosial akan mendukung perkembangan karir peserta didik.
Tujuan layanan bimbingan karir di SD secara operasional adalah:
a.    Mengenal macam-macam dan ciri-ciri dari berbagai jenis pekerjaan yang ada.
b.    Merencanakan masa depan.
c.    Membantu arah pekerjaan.
d.    Menyesuaikan keterampilan, kemampuan dan minat dengan jenis pekerjaan.
e.    Membantu mencapai cita-cita (Depdikbud 1994).
Peters dan Shetzer (1974:267) mengemukakan bahwa tujuan bimbingan karir adalah membantu siswa dengan cara yang sistematis dan terlibat dalam perkembangan karir. Guru pembimbing hendaknya dapat membantu siswa merencanakan karirnya sesuai dengan kemampuan, bakat dan minat yang dimilikinya. Sedangkan Popon Syarif Arifin (dalam Aryatmi Siswohardjono, 1990:457) mengemukakan bahwa bimbingan karir bertujuan untuk membantu anak dalam rnengembangkan dirinya secara optimal sehingga dapat merencanakan pencapaian pekerjaan sebagai landasan karirnya yang sesuai dengan kemampuannya. Moh. Surya (1988.14) menyatakan bahwa tujuan bimbingan karir adalah membantu individu memperoleh kompetensi yang diperlukan agar dapat menentukan perjalanan hidupnya dan mengembangkan karir kearah yang dipilihnya secara optimal.

2.2.2    Prinsip-Prinsip Bimbingan Karir di SD
Bimbingan karir dalam menjalankannya membutuhkan prinsip-prinsip dasar supaya tidak melenceng dari tujuan utama yang menjadi sebuah targetan layanan bimbingan karir, secara umum prinsip-prinsip bimbingan karir di Sekolah Dasar adalah sebagai berikut :
1.        Seluruh siswa memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan dirinya dalam pencapaian karirnya secara tepat.
2.      Setiap siswa harus memahami bahwa karir itu adalah sebagai suatu jalan hidup, dan pendidikan adalah sebagai persiapan dalam hidup.
3.      Siswa hendaknya dibantu dalam mengembangkan pemahaman yang cukup memadahi terhadap diri sendiri dan kaitannya dengan perkembangan sosial pribadi dan perencanaan pendidikan karir.
4.      Siswa secara keseluruhan hendaknya dibantu untuk memperoleh pemahaman tentang hubungan antara pendidikannya dan karirnya.
5.   Setiap siswa hendaknya memilih kesempatan untuk menguji konsep, berbagai peranan dan keterampilannya guna mengembangkan nilai-nilai dan norma-norma yang memiliki aplikasi bagi karir di masa depannya.
7.   Program bimbingan karir di sekolah hendaknya berpusat di kelas, dengan koordinasi oleh pembimbing, disertai partisipasi orang tua dan kontribusi masyarakat.
Dari beberapa prinsip yang terdapat dalam bimbingan karir tersebut dapat disimpulkan bahwa, bimbingan karir dalam pelaksanaannya memiliki pedoman yang umum dan jelas dalam memberikan pelayanan kepada siswanya dalam mendeteksi diri, memberikan layanan tentang karakteristik dunia kerja sehingga mampu menciptakan kemandirian siswa dalam menentukan arah pilih karir yang sesuai dengan keadaan dirinya, agar mampu mencapai kebahagiaan hidup dimasa depan karirnya.

2.3    Contoh-contoh Konkrit dalam Pelaksanaan Bimbingan Karir di SD
Bimbingan karir di sekolah diarahkan untuk menumbuhkan kesadaran dan pemahaman peserta didik akan ragam kegiatan dan pekerjaan di dunia sekitarnya, pengembangan sikap positif terhadap semua jenis pekerjaan dan orang lain, dan mengembangkan kebiasaan hidup yang positif. Bimbingan karir di sekolah dasar juga terkait erat dengan upaya membantu peserta didik memahami apa yang disukai dan tidak disukai, kecakapan diri, disiplin, mengontrol kegiatan sendiri.
Contoh bimbingan karir pada anak sekolah dasar yang masih duduk di bangku kelas 1 sampai 4 yakni diberikan materi mengenai gambaran tentang perlunya bekerja untuk mencari nafkah, kemudian penghargaan terhadap segala jenis pekerjaan serta tentang gambaran orang yang rajin bekerja dan hasil-hasil yang mereka peroleh setelah bekerja. Dari materi tersebut maka peserta didik akan memperoleh pemahaman awal tentang perlunya memperoleh penghasilan dan pengembangan karir serta memperoleh pemahaman awal tentang informasi sederhana di dunia pekerjaan dan usaha-usahanya untuk memperoleh penghasilan (untuk pekerjaan-pekerjaan sederhana yang terdapat di lingkungan para siswa) sedangkan contoh konkrit pada anak sekolah dasar yang sudah duduk dikelas 5 dan kelas 6 akan diberikan pemantapan materi serta pemahaman mendalam tentang materi berbagai jenis pekerjaan dan upaya memperoleh penghasilannya serta kemampuan khusus untuk pekerjaan tertentu “apakah siswa dapat dimungkinkan memiliki kemampuan itu?”, dan materi tentang sekolah lanjutan yang berkaitan dengan cita-cita pekerjaan atau karier peserta didik. 
Dengan adanya layanan bimbingan karir, individu akan mampu menentukan dan mengambil keputusan secara tepat dan bertanggung jawab dengan keputusan yang diambilnya sehingga mereka mampu mewujudkan dirinya secara bermakna. Contoh konkritnya sebagai berikut: Seorang guru dapat memberikan pembelajaran bimbingan karir dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, di dalam mata pelajaran tersebut guru bisa memberikan informasi mengenai gambaran berbagai macam pekerjaan yang ada di sekitar lingkungan peserta didik. Kemudian, sang guru dapat mengajak peserta didik untuk menggambarkan pekerjaan yang dijalani ayahnya sekarang, saat itu juga siswa diajak untuk mengamati dan menceritakannya. Selanjutnya, sang guru akan mengamati potensi yang dimiliki murid baik secara kognitif maupun psikomotorik (secara individu). Dan guru akan memberikan arahan agar peserta didik bisa menentukan dan mengambil keputusan mengenai cita-cita yang diinginkannya berdasarkan kemampuan serta minat yang dimiliki peserta didik secara individu. Namun masalah bimbingan karir yang terjadi pada siswa sekolah dasar biasanya adalah:
1.     Siswa SD selalu berpikir untuk masa depan (membayangkan dirinya akan menjadi apa) namun belum mencapai tahap yang realistis.
2.    Siswa SD mempunyai cita-cita yang tinggi namun belum mengerti apakah itu sesuai dengan  kemampuan para siswa.

2.4    Tahapan dan Karateristik Bimbingan Karir Secara Komperhensif
2.4.1    Tahap Perkembangan Karir
Menurut Ginzberg, Ginsburg, Axelrad, dan Herma (1951) perkembangan karier dibagi menjadi 3 (tiga) tahap pokok, yaitu:
Tahap Fantasi   : 0 – 11 tahun (masa Sekolah Dasar)
Tahap Tentatif  : 12 – 18 tahun (masa Sekolah Menengah)
Tahap Realistis : 19 – 25 tahun (masa Perguruan Tinggi)
Pada tahap fantasi, anak sering kali menyebutkan cita-cita mereka kelak kalau sudah besar, misalnya ingin menjadi dokter, ingin menjadi petani, pilot, guru, tentara, dll. Mereka juga senang bermain peran (misalnya bermain dokter-dokteran, bermain jadi guru, bermain jadi polisi, dll) sesuai dengan peran-peran yang mereka lihat di lingkungan mereka. Jabatan atau pekerjaan yang mereka inginkan atau perankan pada umumnya masih sangat dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya dari TV, video, majalah, atau tontonan maupun tokoh-tokoh yang pernah melintas dalam kehidupan mereka. Maka tidak mengherankan jika pekerjaan ataupun jabatan yang mereka sebut masih jauh dari pertimbangan rasional maupun moral. Mereka memang asal sebut saja pekerjaan yang dirasa menarik saat itu. Dalam hal ini orang tua dan pendidik tidak perlu cemas atau pun gelisah jika suatu ketika anak ternyata menyebut atau menginginkan pekerjaan yang jauh dari harapan orang tua atau pun pendidik. Dalam tahap ini anak belum mampu memilih jenis pekerjaan/jabatan secara rasional dan obyektif, karena mereka belum mengetahui bakat, minat, dan potensi mereka yang sebenarnya. Mereka sekedar berfantasi saja secara bebas, yang sifatnya sama sekali tidak mengikat.
            Tahap tentatif dibagi menjadi 4 (empat) sub tahap, yakni: (1) sub tahap Minat (Interest); (2) sub tahap Kapasitas (Capacity); (3) sub tahap Nilai (Values) dan (4) sub tahap Transisi (Transition). Pada tahap tentatif anak mulai menyadari bahwa mereka memiliki minat dan kemampuan yang berbeda satu sama lain. Ada yang lebih berminat di bidang seni, sedangkan yang lain lebih berminat di bidang olah raga. Demikian juga mereka mulai sadar bahwa kemampuan mereka juga berbeda satu sama lain.
Tahap Realistis ini berkisar >19 tahun atau usia saat perkuliahan atau bekerja. Masa ini bertahap meliputi eksplorasi, kristalisasi, dan spesifikasi. Selama masa realistik anak melakukan eksplorasi dan dengan menyatukan faktor internal dan eksternal, anak memasuki masa kristalisasi dimana anak harus sudah mengambil keputusan, selanjutnya anak memasuki masa spesifikasi yaitu mengambil keputusan yang khusus (spesifik) misalnya dibidang pendidikan, pekerjaan guru, guru SMP, guru SD atau bidang lain misal dokter, perawat, akuntan dan lain sebagainya. Pada tahap ini konselor dapat membantu melalui layanan bimbingan karir agar dapat memahami potensi, bakat serta minat yang dimiliki untuk disesuaikan dengan pilihan karirnya.

2.4.2    Kakteristik Perkembangan Karir
Semua aspek perkembangan manusia (sosial, fisik, emosi dan pendidikan) saling berkaitan, tak terkecuali perkembangan karir. Perkembangan karir merupakan bagian dari perkembangan manusia, karena:
a.     Perkembangan terjadi sepanjang hidup manusia. Hal ini dapat digambarkan dalam batas-batas kematangan yang merujuk kepada tahap perkembangan yang dicapai.
b.        Perkembangan individu dipengaruhi oleh faktor pembawaan dan lingkungan
Hal tersebut berarti bahwa faktor psikologis, sosiologis, pendidikan, ekonomis dan fisik berpengaruh terhadap perkembangan individu.
c.  Perkembangan adalah proses yang kontinu. Perkembangan individu dapat dibantu melalui intervensi seawal mungkin dan berlangsung sepanjang hidup.  Ini berarti bahwa program yang hanya berpusat pada tahap perkembangan tertentu akan mengurangi efektivitas perkembangan. Sekalipun perkembangan itu kontinu, ada aspek-aspek yang dominan dalam berbagai periode perkembangan.
d.   Perkembangan individu mencakup diferensi dan integrasi konsep diri dan persepsi tentang dunianya. Strategi intervensi harus dirancang untuk membantu individu pada saat berada dalam kematangan normal dari pada intervensi yang bersifat remedial. Program intervensi termasuk bimbingan karir harus meperhatikan keragaman individual tersebut.
                                                                       
2.5    Strategi dan Teknik Perencanaan Serta Pelaksanaan Bimbingan Karir di SD
Strategi bimbingan karir pada dasarnya adalah serangkaian sistem yang juga merupakan pola umum perbuatan dalam wujud hubungan bantuan. Jelas hubungan bantuan tersebut dengan adanya yang dibantu dan yang membantu dalam artian kebersediaan dan berupaya menciptakan suatu cara yang tepat untuk memfasilitasi yang dibantu dalam perkembangan. Jika dikaitkan dengan peserta didik adalah sebagai pelaku karir yang kemudian terbantu dalam pembuatan dan melaksanakan atau pelaksanaan rencana, penilaian diri dan lingkungannya yang berujung pada kesuksesan perjalanan hidup yang bermakna horizontal (bagi sesamanya) dan vertical (untuk Tuhannya). Dari pemaknaan strategi bimbingan karir tersebut diatas dapat dipahami bahwasannya setiap strategi bersifat situasional atau dalam penggunaannya bergantung pada sasaran strategi, perilaku peserta didik yang akan dikembangkan. Begitupun dengan strategi bimbingan karir yang juga mempunyai sebuah sasaran yakni sasaran diri (baik dari segi karakter maupun psiko-fisiknya) sasaran nilai-nilai, sasaran permasalahan, sasaran perencanaan dan keputusan karir.
Bimbingan karir di sekolah dasar dapat dilaksanakan dengan berbagai teknik seperti: terpadu dalam KBM, paket bimbingan karir, pengamatan, bacaan dan narasumber.
1.        Terpadu dalam KBM
Teknik ini merupakan teknik yang paling memungkinkan mengingat  pelaksana bimbingan di SD adalah guru.  Dalam teknik terpadu, guru hendaknya meneliti materi kurikulum yang dapat disisipi bimbingan karir.
2.        Paket bimbingan karir
            Pada pola paket bimbingan karir ini ada empat paket terdiri dari satu topic dan sub topic pembahasan, diantaranya adalah paket satu tentang pemahaman diri (terdiri sub topic bakat, minat, keadaan fisik, keadaan social, ekonomi dan budaya serta cita-cita), paket dua tentang pemahaman lingkungan terdiri sub topic untuk klas 1-2 yakni kemungkinan jabatan dan informasi janatan serta informasi pekerjaan, untuk klas 3-4 terdapat sub topic pengantar pemahaman lingkungan, informasi jabatan dan wiraswasta, klas 5 terdapat sub topic informasi pendidikan dan pembangunan kemungkinan jabatan dan wiraswasta, peket tiga tentang hambatan dan cara mengatasinya yang terdiri sub topic prasangka, hambatan dari diri sendiri dan hambatan dari luar,  paket empat tentang perencanaan masa depani dengan sub topic informasi diri dan lingkungan, cita-cita dan gaya hidup serta rencana untuk masa depan.
3.        Bacaan
Dalam hal ini siswa disuruh untuk membaca riwayat hidup orang-orang yang berhasil.  Selain dalam buku riwayat hidup, informasi jabatan dapat diperkaya dengan membaca sumber-sumber bacaan seperti surat kabar, majalah, media elektronik, dll.
4.        Narasumber
Wawasan murid tentang dunia pekerjaan dapat pula diperoleh dengan mendatangkan narasumber ke sekolah untuk berdialog dengan anak-anak. Dapat pula ditugaskan untuk berdialog dengan orang tua masing-masing.
5.        Pengamatan
Dalam hal ini siswa dapat diajak jalan-jalan menuju suatu tempat, kemudian di sepanjang jalan mereka diminta mengadakan pengamatan tentang jenis-jenis pekerjaan apa saja yang yang ditemukan (realita).
6.        Cerita
Murid usia SD sangat menyenangi cerita, oleh karena itu guru dapat saja melaksanakan bimbingan karir melalui cerita.  Akan sangat terkesan jika tokoh-tokoh dalam cerita divisualisasikan melalui boneka, atau media gambar.
7.        Permainan Terpadu
Dengan mengaitkan permainan dengan materi bimbingan karir yang juga memilih permainan yang mencerminkan kelima permainan kelompok terpadu, yaitu: permainan ekspresi dan proyeksi diri, eksplorasi dan identifikasi lingkungan, diskusi isu dan aturan serta analisis gaya hidup.





BAB 3
 PENUTUP

A.      Kesimpulan
                Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1.    Secara umum bimbingan karir diartikan sebagai upaya bantuan kepada individu dalam mendoro-ng dan memberikan kemudahan perkembangan karir dalam hidupnya.
2.        Bimbingan karir bertujuan untuk membantu anak dalam rnengembangkan dirinya secara optimal sehingga dapat merencanakan pencapaian pekerjaan sebagai landasan karirnya yang sesuai dengan kemampuannya. Selain itu, bimbingan karir dalam pelaksanaannya memiliki prinsip yang umum dan jelas dalam memberikan pelayanan kepada siswanya dalam mendeteksi diri, memberikan layanan tentang karakteristik dunia kerja sehingga mampu menciptakan kemandirian siswa dalam menentukan arah pilih karir yang sesuai dengan keadaan dirinya, agar mampu mencapai kebahagiaan hidup dimasa depan karirnya.
3.       Contoh bimbingan karir pada anak sekolah dasar yang masih duduk di bangku kelas 1 sampai 4 yakni diberikan materi mengenai gambaran tentang perlunya bekerja untuk mencari nafkah, kemudian penghargaan terhadap segala jenis pekerjaan serta tentang gambaran orang yang rajin bekerja dan hasil-hasil yang mereka peroleh setelah bekerja. Sedangkan contoh konkrit pada anak sekolah dasar yang sudah duduk dikelas 5 dan kelas 6 akan diberikan pemantapan materi serta pemahaman mendalam tentang materi berbagai jenis pekerjaan dan upaya memperoleh penghasilannya serta kemampuan khusus untuk pekerjaan tertentu “apakah siswa dapat dimungkinkan memiliki kemampuan itu?”, dan materi tentang sekolah lanjutan yang berkaitan dengan cita-cita pekerjaan atau karier peserta didik.
4.        Perkembangan karier dibagi menjadi 3 (tiga) tahap pokok, yaitu:
Tahap Fantasi    : 0 – 11 tahun (masa Sekolah Dasar)
Tahap Tentatif   : 12 – 18 tahun (masa Sekolah Menengah)
Tahap Realistis  : 19 – 25 tahun (masa Perguruan Tinggi)
5.    Strategi bimbingan karir pada dasarnya adalah serangkaian sistem yang juga merupakan pola umum perbuatan dalam wujud hubungan bantuan.






DAFTAR PUSTAKA

Pratiwi, Ayu Ningrat. 2010. Bimbingan Karir di SD. Online


.... 2010. Perencanaan Karir Sejak Dini. Online

Masda, Huda. 2010. Bimbingan Karir di SD. Online

.... 2013. Makna dan Pelaksanaan Bimbingan Karir. Online

Huda, Fahmi Nuzulul. Bimbingan dan Konseling. Online



Bimbingan Karir di SD

0 komentar:

Posting Komentar

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

KOLAM IKAN

CLOCK

VISITORS

Flag Counter

about

Hello Kitty Winking Pointer

ABOUT

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © Desy Agustina Riyanto | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com