Jumat, 06 Mei 2016

Pengalaman Pribadi yang diubah Menjadi Cerita Anak

CERITA ANAK

Di sebuah desa, ada seorang anak yang bernama Desy. Dia masih duduk dibangku SD kelas 4. Desy termasuk anak pandai dikelasnya. Hampir setiap tahun dia selalu memperoleh peringkat 5 besar. Dia merupakan anak bungsu dari keluarga pak Sugeng dan ibu Khayumi.
Pada suatu hari, ketika Desy sedang berangkat menuju ke sekolah. Dia bertemu dengan teman sebangkunya di persimpangan jalan dekat rumahnya. Namanya adalah Ayuni, Mereka berdua bertetangga dan mereka sudah bersahabat sejak kecil. Setiap pagi mereka berdua selalu berangkat bersama ke sekolah dengan berjalan kaki.
Suatu ketika saat mereka dalam perjalanan ke sekolah, Desy melihat seekor anak sapi milik warga desa yang sedang berkeliaran. Tanpa sepengetahuan Ayuni, tiba-tiba Desy mengambil sebuah batu kerikil di tepi jalan dan melempar batu tersebut ke arah anak sapi itu. kemudian anak sapi itu terkejut dan mengejar mereka berdua sehingga mereka berdua lari ketakutan. Beberapa menit setelah kejadian itu, akhirnya mereka berdua tiba di sekolah. Namun, bel pelajaran pertama sudah berbunyi. Desy dan Ayuni segera memasuki kelas dan mereka melakukan kegiatan belajar seperti biasanya. Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 12.00 WIB, Desy dan Ayuni segera kembali kerumah masing-masing karena jam pelajaran disekolah sudah selesai.
Sesampainya dirumah, Desy menceritakan kejadian yang dialaminya tadi pagi ke ibunya sehingga sang ibu tertawa melihat aksi anaknya yang sangat jahil, kemudian sang ibu mengelus kepala Desy dengan lembut dan penuh kasih sayang sambil berkata “jangan pernah mengganggu hewan yang tidak mengganggu kita, nak”. Setelah itu, sang ibu menyuruh Desy untuk berganti pakaian dan mengajaknya makan siang bersama.
Ketika hari sudah mulai sore. Desy segera mandi kemudian dia mulai mengerjakan PR di kamar. Beberapa saat setelahnya, sang ibu memanggil dan menyuruhnya ke halaman. Mendengar perintah dari sang ibu, Desy keluar dari kamar dan menuju ke halaman dan dia langsung menghampiri ibunya. Setelah itu, Dia terkejut melihat ayahnya sedang membawakan sepeda baru untuknya. Dengan perasaan bahagia, Desy berlari  menuju ayahnya kemudian dia memeluknya, setelah itu ia mulai menaiki sepeda barunya. Akan tetapi, Desy belum bisa mengendarai sepeda barunya itu. Sehingga dia terjatuh berulang kali saat mengendarai sepeda barunya itu. Sepeda itu merupakan hadiah dari ayah dan ibunya karena Desy sudah berhasil mendapatkan peringkat 2 besar.
Setelah beberapa hari kemudian, Desy meminta izin kepada ibunya untuk pergi bermain di lapangan dekat sekolahnya. Akan tetapi sang ibu tidak mengizinkan ia pergi karena cuaca sedang gelap. Namun Desy menghiraukan perintah sang ibu. Ia tetap ingin pergi bermain bersama teman-temannya di lapangan dengan mengendarai sepada barunya itu.
Saat Desy dan teman-temannya sedang bermain di lapangan, Desy sangat asyik dengan permainannya sehingga dia tidak mengetahui jika sepeda yang baru dibelikan ayahnya beberapa hari yang lalu telah dicuri oleh orang yang tidak dia kenal. Kejadian itu membuat Desy menangis sangat keras sekali sehingga salah satu penghuni rumah yang jaraknya tidak jauh dari lapangan itu langsung menghampirinya. Kemudian dia menyuruh Desy pulang dan mengantarkannya.
Peristiwa yang dialaminya itu membuat Desy sangat menyesal karena tidak mendengarkan perintah ibunya. Walaupun Ibu dan ayah Desy saat itu sudah merelakan pemberiannya, namun Desy tetap merasa sudah mengecewakan orang tuanya. Dan sejak saat itu hingga sekarang, Desy selalu mendengarkan dan melaksanakan perintah orang tuanya terutama sang ibu.


Desy Agustina R.

0 komentar:

Posting Komentar

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

KOLAM IKAN

CLOCK

VISITORS

Flag Counter

about

Hello Kitty Winking Pointer

ABOUT

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © Desy Agustina Riyanto | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com