MAKALAH
PENALARAN MATEMATIKA
Disusun Guna
Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Matematika Dasar” yang dibina Oleh Dra. Titik
Sugiarti, M.Pd. dan Fajar Surya Hutama, S.Pd, M.Pd.
Disusun Oleh:
Kelompok 1/ Kelas A
1.
Desy Agustina Riyanto 150210204009
2.
Romi Alfa Hidayat 150210204076
3.
Oktanti Firdausi 150210204080
4.
Mimin Dwi Jayanti 150210204089
5.
Fania Narulita 150210204090
6.
Riyadhothul Mu’awanah 150210204119
7.
Ariftian Hidayatul Asyari 150210204134
8.
Lovelya Nurharani H. 150210204149
PROGRAM
STUDI S1 PENDIDIKAN
GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JEMBER
2015
BAB 2
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Logika
Logika
Berasal dari bahasa yunani “LOGOS” yang berarti kata,
ucapan, atau alasan. Logika adalah
metode atau teknik yang diciptakan untuk meneliti ketepatan penalaran. Logika mengkaji prinsip-prinsip penalaran yang benar dan
penalaran kesimpulan yang absah. Ilmu ini pertama kali dikembangkan sekitar 300
SM oleh ARISTOTELES dan dikenal sebagai logika tradisioanal atau logika klasik.
Dua ribu tahun kemudian dikembangkan logika modern oleh GEORGE BOOLE dan DE
MORGAN yang disebut dengan Logika Simbolik karena menggunakan simbol-simbol
logika secara intensif.
Logika
adalah ilmu untuk berpikir dan menalar dengan benar. Logika
Matematika atau Logika Simbol ialah
logika yang menggunakan bahasa
Matematika, yaitu dengan menggunakan lambang-lambang atau simbol- simbol. Keuntungan
atau kekuatan bahasa simbol adalah: ringkas, univalent/bermakna tunggal, dan
universal/dapat dipakai dimana-mana.
B.
Kalimat
Pernyataan
Kalimat adalah rangkaian kata yang disusun menurut aturan
bahasa yang mengandung arti. Pernyataan adalah kalimat yang mempunyai nilai
benar atau salah, tetapi tidak sekaligus benar dan salah.
Pernyataan atau
sering diistilahkan dengan kalimat deklaratif merupakan kalimat yang dapat
ditentukan nilai dan kebenarannya, yaitu bernilai benar atau salah tetapi tidak
bernilai benar dan salah sekaligus. Ada
dua cara untuk menentukan nilai kebenaran suatu pernyataan, yaitu sebagai
berikut. Pertama, menentukan
nilai pernyataan dengan cara empiris. Cara empiris merupakan nilai kebenaran kenyataan
atau fakta pada saat tertentu dan ditempat tertentu. Misalnya, tadi pagi
terjadi kecelakaan di depan porles Simak-Simak. Kedua, menentukan nilai kebenaran dengan cara nonempiris. Cara
nonempiris merupakan nilai kebenaran yang bersifat mutlak. Misalnya dalam satu
minggu ada tujuh hari.
Contoh 1 (Pernyataan yang benar) :
1.
Ki Hajar Dewantoro
adalah menteri pendidikan pertama
2.
Jika x = 5, maka 2x = 10
3.
0 adalah bilangan
cacah
Contoh
2 (Pernyataan yang salah) :
1.
Kelereng berbentuk
segitiga
2.
1 – 4 = 3
3.
Indonesia terletak
di benua Afrika
Contoh 3 (Bukan pernyataan) :
1.
x + 3 = 0
2.
Ambilkan sapu itu!
3.
Berapa umur anda?
Soal
Latihan
1. Tulislah
masing-masing tiga buah contoh
a. Penyataan yang benar
b. Pernyataan yang salah
c. Bukan pernyataan
2. Tentukan
kalimat Pernyataan yang bernilai Benar (B)
dan Salah (S)!
a.
Ibu kota Indonesia
adalah Jakarta
b.
Ada 24 jam dalam
sehari
c.
81 habis dibagi 8
d.
Bunga anggrek berwarna putih
e.
Presiden RI ketiga
adalah Megawati
C.
Kalimat
Terbuka
Pengertian Kalimat Terbuka adalah kalimat yang mengandung
variabel. Dalam matematika yang dimaksud dengan kalimat terbuka adalah kalimat
yang belum mempunyai nilai kebenaran. Dalam kehidupan sehari-hari kalimat
terbuka biasanya berbentuk kalimat tanya atau kalimat perintah. Sedangkan dalam
matematika kalimat terbuka berbentuk persamaan atau pertidaksamaan.
0 komentar:
Posting Komentar